Cut Tari adalah korban dari sebuah peradaban baru,yang bernama free sex,yang menuntun seseorang dalam lingkaran kenikmatan yang haram.Seyogyanya Cut Tari sadar akan nama besar yang disandangnya,yaitu ‘Cut”.yang hanya bukan sebuah nama melainkan cerminan dari sebuah daerah yang agamis yaitu Aceh,Nama yang tertera pula dalam barisan pahlawan sekaligus pejuang wanita Aceh seperti Cut Nyak Dien,dan Cut Mutiah,yang menjadi simbol dan inspirasi bagi rakyat aceh dan bangsa Indonesia dalam kegigihan perjuangan.Kita ingat tentang kontroversi kemenangan Qory Sandioriva yang menjadi wakil Aceh dalam pemilihan puteri Indonesia 2009,yang menjadi polemik dikalangan rakyat aceh cuman karena pelepasan jilbab dalam ajang tersebut,
Namun kita kembali ke fitrah manusia,yaitu tempatnya salah dan lupa,semoga deraian air mata itu bukan akting dalam suatu drama penyesalan,melainkan Sebuah Instropeksi yang berharga seperti apa yang tlah Cut Tari sampaikan.dan menjadi Instropeksi juga bagi kita semua.
salam kompasiana…..
Posting Komentar